Saturday, February 26, 2011

short story - part 1

Cerita ini sudah lama sekali. Kejadiannya, tepat sekali satu tahun dengan hari ini. Maukah kamu membacanya? Cerita yang sudah terlewatkan ini? Tidak? Kau bisa pergi kalau begitu. Adakah yang mau? Oh, ada? Baiklah, mari kita mulai dari.... awal.

18 Mei 2010, 11:17

“Aww!!” aku mengelus hidungku yang baru saja menabrak punggung orang di depanku yang berhenti mendadak. Orang itu menoleh dan sepertinya menatapku yang masih mengelus hidungku.
“Maaf. Maafkan aku. Apakah kau baik-baik saja?” tanya orang itu, yang ternyata laki-laki. Dia menunduk untuk menjajarkan wajahnya dengan wajahku.
Aku menatapnya baik-baik. Matanya.... hidungnya.... mulutnya.... rambutnya.... dan akupun menyadari sesuatu bahwa dia tampan. Kulit wajahnya yang putih mulus, tanpa ada cela satupun. Matanya yang sipit dan gelap menatapku. Hidungnya yang mancung. Mulutnya yang tersenyum. Rambutnya yang hitam gelap dan lumayan panjang, dibentuk model boyband Korea, lurus sampai leher dan berponi samping.
“Hei...” diapun menyadarkan aku dari lamunanku. Aku tersentak kaget. “Apakah kau baik-baik saja?” ulangnya.
Aku menatapnya dan mengangguk sambil tersenyum. “Hidungku hanya sedikit sakit. Selebihnya, aku baik-baik saja.”
Cowok itu tersenyum, kemudian dia menegakkan badannya. Dan aku segera menyadari sesuatu, dia tinggi sekali. Mungkin dua puluh senti di atasku. Aku terlihat begitu kecil di sebelahnya. Kemudian dia menatapku lagi sambil tersenyum. Oh, astaga! Kenapa senyumnya bisa terlihat begitu menawan? Akupun dapat merasakan jantungku berdegup dua kali lebih kencang dari biasanya.
“Baiklah, sekali lagi maafkan aku.” Aku hanya mengangguk sambil tersenyum, karena sudah tidak bisa lagi memikirkan apa yang harus kukatakan. Cowok itu tersenyum lagi, dan kemudian mengacak rambutku di puncak kepala sebelum pergi.
Aku tertegun sampai tidak bisa berpikir apapun. Tangan kiriku bergerak menyentuh puncak kepalaku, tempat yang baru di sentuh cowok tadi, sambil tersenyum senang. Untuk beberapa saat, aku tidak bergerak, masih berdiri di tempat yang sama, masih memegangi puncak kepalaku. Mungkin aku akan terus begitu sampai beberapa menit, kalau saja ayahku tidak segera memanggilku untuk makan siang bersama para undangan di sebuah ruangan bersama.
Dan di tempat makan itu, ketika aku dan keluargaku serta beberapa teman ayahku duduk mengelilingi meja bundar untuk makan siang, aku melihat cowok itu lagi. Sedang makan di luar ruangan, bersama dua orang temannya. Tapi sayangnya, dia tidak melihat ke arahku.
Mulai hari itu, aku benar-benar mensyukuri pekerjaan ayahku, yang merupakan seorang konsultan museum, dan biasa dipanggil untuk menjadi moderator dalam acara-acara seputar ke-museum-an, termasuk acara hari ini.


selanjutnya: Part 2

2 comments:

  1. Hai loook... sudah baca yang part satu :D
    Sekarang sedang dalam proses baca yang part dua.
    Keep writing ya.... :D
    Ini POV1 ya?
    Alurnya gimana? Alur mundur? Ato ini maju?

    Oiya,, si cowok kan model rambutnya kayak Boyband Korea,, itu Boyband Korea yang mana? Biar aku bisa mbayangin gitu dia seganteng apa... hahaha.
    Kamu Kpopers juga Lok?
    Aku iya se,, tapi cuma khusus ss501 aja.
    tambahan 2AM sama C.N Blue juga ^^V
    malah cuap-cuap disini deh. Hahaha

    ReplyDelete
  2. POVI apa yaa? hehe. alurnya? hmm liat nanti dulu aja yaa hehehe ^^

    aku lumayan Kpopers sih hehe, yaah rambutnya mirip-mirip Kim hyun joong gitu deh kalo di ss501 hehehe.

    ReplyDelete